Hacker Indonesia Bertarung, Berharap Tertular Sukses Asian Games

0

Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN kembali menggelar kompetisi peretas atau hacker tahunan Cyber Jawara.

Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BSSN, YB Susilo Wibowo menjelaskan, kompetisi yang digelar setiap tahun ini merupakan inisiasi dari Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (IDSIRTII) dan BSSN. Acara kompetisi hacker ini tidak hanya bertujuan mengasah kemampuan para hacker Indonesia, tetapi juga menjadi tempat mereka membangun jejaring baik sesama komunitasnya, dengan industri dan juga dengan pemerintah.

“Cyber Jawara yang dimulai sejak tahun 2012 oleh IDSIRTII yang saat itu masih berada di bawah Kementerian Kominfo. Tahun ini merupakan gelaran Cyber Jawara yang ke-7 dan diikuti oleh 177 tim dari seluruh Indonesia,” jelas Susilo pada pembukaan Cyber Jawara di Kuta, Bali, 9 Oktober 2018.

Para peserta dibagi ke dalam 5 zona. Zona 1 mewakili Sumatra dan Kalimantan dengan jumlah peserta 32 tim. Zona 2 mewakili Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan jumlah peserta 81 tim. Kemudian, Zona 3 mewakili Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jumlah peserta 39 tim. Zona 4 mewakili Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB dengan jumlah peserta 16 tim. Terakhir zona 5 mewakili Sulawesi, Maluku dan Papua dengan jumlah peserta 8 tim.

Susilo mengatakan Indonesia membutuhkan banyak talenta-talenta di bidang keamanan siber. Menurutnya, Cyber Jawara bisa menjadi salah satu alternatif untuk menjaring talenta tersebut.

“BSSN sebagai badan baru yang sangat berkepentingan dengan keamanan siber Indonesia menyambut baik penyelenggaraan Cyber Jawara yang ke-7 ini, karena kompetisi ini juga dapat menjadi tempat mengalihkan perhatian hacker di Indonesia terhadap tindakan illegal hacking seperti web defacement,” ujarnya.

Di Bali, Cyber Jawara memasuki fase final. Ada 18 tim yang bertarung dalam 15 ronde menyerang dan bertahan. Bagi tim dengan skor tertinggi dan keluar sebagai pemenang, Cyber Jawara menyiapkan jalur bagi mereka untuk bertarung membawa nama Indonesia di tingkat regional dan dunia.

“Nantinya pemenang Cyber Jawara ini akan mendapat kesempatan menjadi wakil Indonesia mengikuti kompetisi hacking tingkat ASEAN yang disebut Cyber SEA Game,” kata Susilo.

Jika menang pada tingkat Asia Tenggara, mereka akan bertarung lagi di Japan Security Contest (Japan Seccon) di tingkat yang lebih luas. Jika kembali menang, mereka mendapat kesempatan ikut kejuaraan dunia DEFCON CTF di Las Vegas, Amerika Serikat.

“Selain itu, jika menang dan bisa berkompetisi di luar negeri, maka juga berarti ikut mempromosikan kegiatan keamanan siber yang positif di Indonesia ke komunitas internasional,” ujar dia.

Tahun lalu, pemenang Cyber Jawara juga menjadi pemenang Cyber SEA Game dan mendapat peringkat kedelapan di Japan Seccon.

“Tahun ini, sejalan dengan kesuksesan para atlet meraih medali emas Asian Games, diharapkan Cyber Jawara akan melahirkan talenta baru peraih medali emas kompetisi hacking Indonesia yang juga akan berjaya di ASEAN dan dunia,” kata Susilo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *