Kepala Sekolah Dipecat Curi Listrik untuk Menambang Cryptocurrency
Lei Hua, kepala Sekolah Menengah Puman di Provinsi Hunan, China telah dilaporkan dipecat setelah menggunakan komputer dan listrik sekolah untuk praktek menambang cryptocurrency. Dia telah memasang delapan mesin penambang di sekolah selama setahun terakhir.
Dilansir dari laman Telegraph, Senin (12/11/2018), prakteknya tersebut mulai terungkap setelah para guru dan staf di sekolah tersebut mencurigai suara aneh yang ditimbulkan oleh mesin setiap malam. Selain itu terdapat masalah dengan jaringan komputer sekolah dan tunggakan listrik yang besar. Namun sayangnya, saat dilaporkan, Hua tak menanggapinya.
Tidak hanya sendiri, awal tahun ini dia juga mengajak wakil kepala sekolah untuk terlibat. Atas keterlibatannya tersebut sang wakil mendapat peringatan resmi. Sebelumnya Hua, telah melakukan praktek menambang Ethereum (sejenis Bitcoin) di rumahnya. Akan tetapi, karena biaya listrik yang besar, ia memindahkan perangkat ke sekolah.
Praktik semacam ini dapat dikonversi menjadi uang normal atau dipertahankan sebagai cryptocurrency. Mesin penambangan yang kuat (dengan listrik lebih kuat) dapat menghasilkan lebih banyak cryptocurrency, tentunya juga menyebabkan perangkat menjadi cepat panas dan bising.
Tagihan listrik SMP Puman sendiri telah menunggak sekira RMB 14.700 atau sekira Rp31 jutaan. Lonjakan listrik menyebabkan tagihan energi sekolah hampir dua kali lipat dari awal tahun.