Kebocoran Data Andrew Tate University: 1 Juta Pengguna dan Chat Tersebar

0

Andrew Tate, seorang influencer media sosial kontroversial yang saat ini berada dalam tahanan rumah, menjadi korban terbaru dari aksi hacktivisme. Menurut laporan, sekelompok peretas yang tidak dikenal berhasil membobol platform online miliknya, The Real World, yang sebelumnya dikenal sebagai Hustler’s University.

Tangkapan layar dari data yang bocor (Credit: Hackread.com)

Insiden ini terjadi saat Tate sedang sibuk menyiarkan episode terbaru acara Emergency Meeting-nya di platform Rumble. Serangan tersebut mengakibatkan bocornya data sensitif pengguna, termasuk nama pengguna, alamat email, dan pesan obrolan pribadi.

Sebagai informasi, The Real World adalah platform pendidikan online yang berfokus pada kesehatan, kebugaran, investasi keuangan, dan bisnis e-commerce, dengan lebih dari 113.000 pengguna aktif. Platform ini menawarkan pelatihan lanjutan dan bimbingan dengan biaya $50 per bulan, serta mengajarkan keterampilan menghasilkan uang.

Menurut laporan DailyDot, para peretas memanfaatkan kerentanan keamanan kritis di platform tersebut. Setelah serangan berhasil, mereka membanjiri ruang obrolan utama dengan emoji pro-feminis dan LGBTQ+, sementara beberapa pengguna diblokir secara sementara dan lampiran file dihapus.

Emoji yang diunggah oleh peretas termasuk bendera transgender, simbol feminis, gambar AI Andrew Tate dengan bendera pelangi, versi lain dengan gambar bokongnya diperbesar, dan karakter kucing yang digunakan dalam meme “boykisser”-nya.

Tangkapan layar menunjukkan spam emoji oleh peretas

Yang lebih mengkhawatirkan adalah, menurut DDoSecrets, para peretas juga berhasil mengakses sejumlah besar data pengguna, termasuk lebih dari 794.000 nama pengguna dari anggota aktif dan nonaktif, isi dari 221 server obrolan publik dan 395 server obrolan pribadi di The Real World yang mencakup belasan kampus, serta hampir 325.000 alamat email pengguna yang telah dikeluarkan dari platform.

Tate dikenal sebagai figur kontroversial yang sering mempromosikan maskulinitas toksik. Data yang bocor, yang kini tersedia untuk umum, memberikan gambaran tentang komunitas yang terbentuk di sekitar Tate, di mana pengguna kerap mengungkapkan keprihatinan tentang agenda LGBTQ, the matrix, dan insiden penembakan yang berulang. Para peretas mengklaim motif mereka adalah hacktivisme dan menyebut keamanan situs Tate sebagai “sangat lemah.”

Perlu dicatat bahwa ini bukan kali pertama platform online Tate diretas. Awal tahun ini, kebocoran data mengekspos jutaan pesan pengguna dan informasi pribadi akibat database MongoDB yang berisi 88 gigabyte data dari 968.447 akun pengguna terbuka sejak 8 April 2024. Kegagalan keamanan yang berulang ini menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen platform dalam melindungi data pengguna dan menciptakan lingkungan online yang aman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *